7 Efek Samping Diet Rendah Kalori

Bookmark and Share
Seperti yang telah kita ketahui bahwa berdiet itu bukanlah cara yang efektif untuk menurunkan berat badan dan menghilangkan lemak secara permanen.

Selain tidak efektif, berdiet dengan cara mengurangi jumlah kalori secara drastis juga bisa memberikan dampak yang negatif.

Beberapa dampak negatif dari berdiet kalori ini antara lain:

* menurunnya tingkat metabolisme tubuh,

* mengurangi jumlah otot,

* meningkatnya jumlah enzim dan hormon yang memproduksi lemak,

* berkurangnya aktivitas dari enzim dan hormon pembakar lemak,

* meningkatnya jumlah thyroid,

* meningkatkan nafsu makan,

* memperbesar peluang untuk menjadi gemuk, dan

* berkurangnya energi serta kemampuan untuk bekerja.

Dampak-dampak negatif dari diet ini terjadi secara otomatis dan tidak bisa dihindari.

Agar lebih jelas, mari kita bahas dampak negatif dari diet ini satu persatu:

Efek samping diet 1: Memperlambat tingkat metabolisme tubuh

Dampak negatif pertama yang akan anda alami selama berdiet atau melakukan pengurangan jumlah kalori secara dratis adalah menurunnya tingkat metabolisme tubuh.

Semakin banyak jumlah kalori yang anda kurangi, maka semakin drastis metabolisme tubuh anda akan menurun.

Atau lebih singkatnya, semakin sedikit yang anda makan, semakin sedikit kalori yang dibakar. Semakin banyak yang anda makan, semakin banyak kalori yang dibakar.

Dalam bukunya, “Everything you need to know about fat loss,” Chris Aceto, seorang ahli nutrisi Bodybuilding, menggunakan analogi sederhana untuk menggambarkan cara kerja dari mekanisme ini.

Dia menulis…

Jika biasanya gaji anda $4000 per bulan, tapi tiba-tiba boss anda memotongnya menjadi $2500 per bulan, maka untuk beberapa lama, anda akan tetap mencoba mempertahankan gaya hidup yang sama, meski penghasilan berkurang. Akibatnya, uang anda akan cepat habis dan mengalami kekurangan.

Namun setelah beberapa lama, maka anda akan terpaksa untuk menghemat dan mengubah gaya hidup, hingga akhirnya anda menjadi terbiasa.

Hal yang sama juga berlaku dengan program diet yang terlalu rendah kalori. Saat kalori di kurangi secara drastis, maka tubuh akan menyesuaikan diri dan memperlambat metabolismenya.

Akibatnya, semakin lama, semakin sulit bagi tubuh anda untuk menghilangkan lemak, meski dengan jumlah kalori yang sangat sedikit.

Penurunan tingkat metabolisme ini telah diketahui melalui berbagai hasil penelitian. Saat terjadi pengurangan kalori, maka metabolisme tubuh akan menurun sebanyak 20-30%.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa, dengan melakukan pengurangan kalori secara drastis, metabolisme anda berkurang sebanyak 45%. Itu setara dengan berkurangnya energi harian dari 3000 menjadi 1650 kalori per hari.

Itulah mengapa, setelah beberapa lama melakukan diet kalori, maka anda boleh saja makan sangat sedikit, tapi berat badan anda tidak akan pernah menurun.

Hal ini juga yang menjelaskan kenapa setelah melakukan diet, anda malah jadi semakin sulit untuk menghilangkan lemak.

Dan inilah dampak negatif diet rendah kalori yang harus anda hindari.

Efek samping diet 2: Membuat anda kehilangan otot

Dampak negatif diet rendah kalori yang kedua dan paling merusak adalah berkurang jaringan otot.

Begitu pengurangan kalori terdeteksi, maka tubuh mulai mencari cara untuk menghemat energi. Dan karena otot adalah jaringan metabolisme aktif yang menyerap energi, maka dengan menyingkirkannya tubuh anda bisa menghemat energi.

Bagi tubuh anda, akan jauh lebih mudah untuk memanfaatkan otot sebagai sumber energi, dari pada mempertahankannya. Proses ini dikenal sebagai Gluconeogenesis, yaitu proses mengubah otot menjadi glocose.

Otot-otot yang diubah menjadi glucose ini antara lain otot-otot skeletal, organ-organ internal, bakan otot-otot jantung.

Penelitian demi penelitian menunjukkan bahwa setelah seseorang melakukan diet kalori yang ekstrim tanpa diiringi olahraga, maka akan selalu menyebabkan menurunnya berat badan sebanyak 40 - 50%. Tapi penurunan berat badan ini adalah berasal dari berkurangnya jaringan otot, bukan lemak.

Banyak program diet, terutama yang rendah karbohidrat, akan menyebabkan berkurangnya jumlah cairan di dalam tubuh. Penurunan berat badan yang anda dapat dari program diet seperti ini, 75%-nya adalah berasal dari berkurangnya air, otot, dan proses glycogen. Jadi, bukan dari berkurangnya lemak.

Penurunan berat badan yang terjadi dari proses awal menjalani program diet itu bisa sangat menipu, sehingga memberikan anda kesuksesan yang sifatnya hanya ilusi.

Meski diiringi dengan olahraga, namun jika diet tersebut terlalu ketat, tapi tetap saja, sebagian besar berat badan yang turun adalah berasal dari berkurangnya jaringan otot, bukan lemak.

Dan efek negatif inilah yang seharusnya anda hindari.

Efek samping diet 3: Meningkatkan aktivitas enzim penyimpan lemak dan mengurangi aktivitas enzim pembakar lemak

Enzim penyimpan lemak disebut Lipoprotein Lipase (LPL). Saat melakukan pengurangan kalori secara drastis, maka tubuh anda akan meningkatkan produksi LPL dan mengurangi enzim pembakar lemak.

Dengan kata lain, saat anda makan lebih sedikit, maka tubuh anda akan mengubah susunan kimianya untuk mempermudah proses penyimpanan lemak di masa-masa yang akan datang.

Itu berarti, dengan melakukan program diet rendah kalori, tubuh anda malah jadi semakin efektif dalam menyimpan lemak, sehingga anda akan menjadi semakin sulit untuk menghilangkan lemak, meski telah mengurangi kalori secara drastis.

Efek samping diet 4: Mengurangi Output dari hormon thyroid

Kelenjar thyroid berperan penting dalam mengatur basal metabolic rate (tingkat pembakaran kalori saat anda beristirahat).

Saat tubuh anda merasakan adanya pengurangan kalori, maka akan terjadi pengurangan ouput dari active thyroid hormone (T3).

Hal ini akan mengakibatkan menurunnya tingkat metabolisme dan berkurangnya jumlah kalori yang dibakar.

Efek samping diet 5: Meningkatkan peluang untuk semakin gemuk

Pada tahap awal menjalani program diet rendah kalori, hampir semua orang pasti akan berhasil menurunkan berat badan.

Namun, tidak butuh waktu lama sebelum akhirnya tubuh mulai beradaptasi dan melakukan penghematan energi.

Dan begitu anda mencapai batas penurunan berat badan maksimum, maka semakin lama akan semakin sulit untuk terus menurunkan berat badan, meski dengan kalori yang sangat sedikit.

Kondisi yang terjadi secara terus menerus ini, ditambah lagi dengan rasa lapar yang terus menggerogoti, biasanya akan menyebabkan orang menjadi frustasi dan menyerah.

Mereka berhenti berdiet, berat badannya kembali naik, dan lemak ditubuhnya kembali menumpuk seperti semula, hanya saja kali ini otot mereka telah banyak berkurang dan metabolismenya jadi melemah.

Dengan melemahnya metabolisme, jumlah kalori yang tadinya dianggap oleh tubuh sebagai level standard, sekarang dianggap sebagai surplus, sehingga berat badan anda akan kembali naik.

Orang yang berhasil menurunkan berat badan dengan cara berdiet kalori, umumnya, berat badan mereka akan kembali naik seperti semula, bahkan lebih, hingga membuat mereka jadi lebih gemuk dibanding sebelumnya.

Pola kenaikan dan penurunan berat badan seperti ini biasa di sebut “yo-yo cycle”, dan seringkali terjadi secara terus menerus selama bertahun-tahun, bahkan seumur hidup.

Setiap kali anda melakukan diet, maka metabolisme anda akan menjadi semakin tidak efisien dan pada akhirnya anda akan benar-benar sangat mudah untuk menjadi gemuk meski cuma makan sedikit.

Efek samping diet 6: Meningkatkan nafsu makan dan rasa lapar

Saat menjalani diet, maka tubuh anda akan memasuki mode kelaparan, dan ini memicu terjadinya peningkatan selera makan dan rasa lapar yang amat sangat karena tubuh anda mencoba membujuk anda agar makan lebih banyak. Keinginan untuk makan dan rasa lapar ini bisa begitu kuat sehingga bisa jadi anda akan merasa sangat kelaparan.

Secara logika, hampir tidak mungkin untuk tetap berdiet saat anda merasa sangat lapar dan yang selalu terpikir hanyalah makanan. Hanya sedikit orang yang punya kemauan begitu kuat untuk terus menahan rasa lapar yang semakin lama semakin kuat.

Efek samping diet 7: Mengurangi energi dan kemampuan untuk bekerja

Dengan menjalani program diet kalori maka tubuh anda akan mudah menjadi lemah dan tidak mampu mempertahankan aktivitas atau intensitas kerja yang tinggi.

Dr. Lawrence Lamb, penulis dari “The Weighting Game: The truth about weight control” menyatakan bahwa “tanda awal dari kekurangan nutrisi adalah hilangnya energi dan berkurangnya kemampuan untuk mempertahankan aktivitas fisik. Ada hubungan langsung antara kalori yang dikonsumsi dengan kemampuan seseorang untuk beraktivitas fisik.”

Jika anda tidak punya energi untuk berolahraga, maka anda akan merasa lesu dan bisa berdampak buruk terhadap hasil dari program diet. Sebab, kemampuan untuk berlatih erobik dan angkat beban sangat penting bagi kesuksesan jangka panjang dari program diet yang anda jalani. 
 
epiyon blogspot

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Bagaimana menurut anda tentang postingan di atas? Silahkan masukan komentar anda tapi jangan nyepam OK.