CROP CIRCLE Muncul Lagi di Jogja - Mlandangan - Minomartani - Crop circle tidak berbentuk lingkaan bulat atau segi enam tapi berbentuk telapak kaki raksasa. Crop circle muncul lagi di wilayah Sleman, Provinsi DI Yogyakarta. Crop cricle berbentuk menyerupai telapak kaki raksasa tersebut berada di areal sawah di Dusun Mlandangan, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Sleman, Kamis.
Crop circle berbentuk kaki di Dusun Mlandangan, Minomartani, Ngaglik, Kabupaten Sleman sudah ditemui sejak Minggu (15/5) lalu. Namun, bentuknya belum utuh seperti sekarang.
Salah satu warga, Jono mengaku mengetahui ada padi yang roboh di beberapa petak sawah. Dan, pada Rabu (18/5) kemarin sudah terbentuk menyerupai telapak kaki raksasa.
"Minggu sore sudah ada yang roboh-roboh begini, namun belum berbentuk. Warga menganggap biasa karena tidak ada bentuknya. Baru heboh (Rabu) kemarin dan mirip sekali dengan telapak kaki," kata Jono, Kamis (19/5).
Jono menjelaskan terbentuknya crop circle tidak disertai gejala alam dan tidak mengetahui proses terjadinya seperti yang terjadi sebelumnya. ada angin sama sekali," ungkap Joko.
Bentuk crop circle di Minomartani ini lebih simpel dari yang pernah terjadi di Berbah beberapa waktu lalu. Hanya saja, masing-masing bentuk terpisah di 7 petak sawah yang berbeda.
"Ini di atas tanah kas desa yang menjadi hak pelungguh kadus disini. Saya serahkan pihak kepolisian untuk menyelidiki fenomena ini," ungkap Kepala Desa Minomartani, Joko Ibnu Muhamad Bahrun.
Crop circle berbentuk kaki di Dusun Mlandangan, Minomartani, Ngaglik, Kabupaten Sleman sudah ditemui sejak Minggu (15/5) lalu. Namun, bentuknya belum utuh seperti sekarang.
Salah satu warga, Jono mengaku mengetahui ada padi yang roboh di beberapa petak sawah. Dan, pada Rabu (18/5) kemarin sudah terbentuk menyerupai telapak kaki raksasa.
"Minggu sore sudah ada yang roboh-roboh begini, namun belum berbentuk. Warga menganggap biasa karena tidak ada bentuknya. Baru heboh (Rabu) kemarin dan mirip sekali dengan telapak kaki," kata Jono, Kamis (19/5).
Jono menjelaskan terbentuknya crop circle tidak disertai gejala alam dan tidak mengetahui proses terjadinya seperti yang terjadi sebelumnya. ada angin sama sekali," ungkap Joko.
Bentuk crop circle di Minomartani ini lebih simpel dari yang pernah terjadi di Berbah beberapa waktu lalu. Hanya saja, masing-masing bentuk terpisah di 7 petak sawah yang berbeda.
"Ini di atas tanah kas desa yang menjadi hak pelungguh kadus disini. Saya serahkan pihak kepolisian untuk menyelidiki fenomena ini," ungkap Kepala Desa Minomartani, Joko Ibnu Muhamad Bahrun.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar
Bagaimana menurut anda tentang postingan di atas? Silahkan masukan komentar anda tapi jangan nyepam OK.